2013-07-02

Penggunaan CORBA (Common Object Request Broker Architecture) pada Bidang Kesehatan

Penggunaan CORBA (Common Object Request Broker Architecture) pada Bidang Kesehatan

      Sistem komputer terdistribusi adalah sebuah sistem yang memungkinkan aplikasi komputer beroperasi secara terintegrasi pada lebih dari satu lingkungan yang terpisah secara fisis. Sistem informasi kesehatan yang diilustrasikan di atas menunjukkan komponen-komponen aplikasi yang terdistribusi (di tempat praktek dokter, di rumah sakit, di apotik, dan di perusahaan asuransi kesehatan). Ciri khas sistem komputer terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal: perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman. Adalah tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability).
      CORBA (Common Object Request Broker Architecture) adalah suatu standard untuk sistem objek oriented terdistribusi yang dikembangkan oleh OMG. CORBA memungkinkan kita menggunakan aplikasi tanpa adanya batasan platform, teknologi jaringan, bahasa pemrograman, maupun letak  objek pemberi service yang dituju.
CORBA sebagai system yang terdistribusi, memiliki potensi yang besar untuk ditembus dari berbagai sisi. Karena itu diperlukan suatu sistem pengamanan yangmemadai pada CORBA.

 Arsitekur CORBA
        CORBA (Common Object Request Broker Architecture) merupakan suatu spesifikasi yang dikembangkan oleh OMG (Object Management Group), sebuah konsorsium yang terdiri lebih dari 800 perusahaan.
Tujuan CORBA adalah untuk pengembangan pemrograman objek terdistribusi.CORBA bukanlah bahasa pemrograman, tapi merupakan spesifikasi untukmengembangkan objek-objek terdistribusi.

      Beberapa software yang mengimplementasikan COBA misalnya ORBIX (oleh IONA Technologies), VisiBroker (oleh Insprise), dan JavaIDL (oleh JavaSoft). CORBA memiliki arsitektur yang berbasiskan model objek. Model ini diturunkan dari abstrak Core Object Model yang didefiniskan OMG di dalam OMA (Object Management Architecture). Model ini  merupakan gambaran abstrak yang tidak dapat diimplementasikan tanpa menggunakan teknologi tertentu. Dengan model tersebut, suatuaplikasi dibangun dengan standard yang telah ditentukan.

         Sistem CORBA terdiri dari objek-objek yang mengisolasi suatu client dari suatu server dengan menggunakan interface enkapsulasi yang didefinisikan secara ketat. Objek-objek CORBA dapat berjalan di atas berbagai platform, dapat terletak dimana saja dalam suatu network, dan dapat dikodekan dengan bahasa pemrograman apapun asal memiliki IDL mapping.Object Management Architecture (OMA) mendefinisikan berbagai fasilitas highlevel yang diperlukan untuk komputasi berorientasi objek.
Bagian utama dari OMA adalah Object Request Broker (ORB). ORB merupakan suatu mekanime yangm memberikan transparansi lokasi, komunikasi, dan aktivasi. Suatu objek. ORB adalah semacam software bus untuk objek-objek dalam CORBA. Berdasarkan OMA, spesifikasi CORBA harus dipatuhi oleh ORB.

CORBA disusun oleh komponen-komponen utama :
1. ORB (Object Request Broker)
2. IDL (Interface Definition Language)
3. DII (Dynamic Invocation Interface)
4. IR (Interface Repositories)
5. OA (Object Adapter)

Komponen CORBA pada sisi Client:
1. Client Application
2. Client IDL Stubs
3. Dynamic Invocation Interface
4. Interface Repository
5. Client Side ORB Interface
6. ORB Core

Komponen CORBA yang terletak di sisi Server:
1. Server Side ORB Interface
2. Static IDL Skeleton
3. Dynamic Skeleton Interface
4. Object Adapter
5. Server Side Implementation

       Tiga pengembangan terpenting dalam system informasi kesehatan adalah pengembangan system informasi berbasis pada kompinen objek, system terdistribusi, dan teknologi mobile.
  • Sistem informasi Berbasis Komponen Objek

Teknologi berbasis pada komponen objek mengubah paradigm tegnologi berbasis pada perpindahan data (data-driven technology) menjadi arsitektur berbasis pada pengetahuan (knowledge-driven technology) yang menekankan pada proses penyelesaian masalah. Dengan basis pada komponen objek, memungkinkan aturan bisnis, kebijakan, dan berbagai macam peraturan yang lain diintegrasikan ke dalam system informasi. Komponen merupakan unit dari software  yang membangun keseluruhan system. Setiap komponen merupakan proses tersendiri yang memiliki masukan dan atau keluaran. Pengembangan Sistem Informasi kesehatan berbasi objek memungkinkan system dikembangkan secara modular (berbasis pada komponen) yang memungkinkan proses penambahan fitur dan fungsionalitas secara lebih mudah di masa depan. Setiap modul akan memiliki property, dan memiliki method yang dipergunakan untuk memanipulasi property yang dia miliki untuk diberikan output sesuai yang diinginkan.

  • Sistem terdistribusi

Dalam era keterbukaan dan era keterhubungan maka diperlukan mekanisme yang ddapat menghubungkan antar satu system dengan system yang lain. Proses keterhubungan ini menjadi kompleks ketika tiap dibangun dengan platform dan system yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah rumah sakit dapat melayani proses booking kamar pasien secara online dan melayani pembayaran tagihan rumah sakit melalui internet banking. Setiap system yang terkait, yakni system informasi rumah sakit, system perbankan yang melayani pembayaran, dan user interface pembayaran, harus terhubung dengan mekanisme yang memungkinkan mereka bertukar data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut.
Mekanisme distribusi yang dimungkinkan adalah dengan menggunakan CORBA, Dengan menggunakan system terdistribusi, data akan dikirimkan ke antar system yang berbeda, dan dikirimkan melalui jaringan computer. Dalam lingkungan terdistribusi, aplikasi yang berjalan merupakan kumpulan intteraksi dari berbagai kkomponen, yakni objek data, objek aplikasi, dan user interface.

  •  Mobile Communication

Saat ini teknologi mobile seperti handphone, PDA (personal digital assistant), dan berbagai macam teknologi wireless lainnya memungkinkan proses komputasi dan pemanfaatan system informasi kesehatan dipergunakanj oleh pengguna yang secara fisik tidak terhubung secara langsung dengan system. System ini memungkinkan akses terhadap sistem informasi kesehatan secara remote maupun secara llokal baik dari sisi administrator maupun pengguna sevara umum (regular user) Sistem informasi kesehatan dapat diintegrasikan dengan teknologi mobile yang populer seperti SMS, MMs, atupun dapat berupa apliikasi yang diinstal diperangkat sperti handphone ataupun PDA dengan teknologi seperti java mobile, Symbian atau PocketPC application. Aplikasi mobile ini dapat diintegrasikan dengan konsep sistem terdistribusi.
Dengan sistem yang diintegrasikan, pengguna akan dimudahkan untuk mengakses data-data kesehatan yang mereka miliki tanpa harus dating kelokasi. Sebagai contoh, seorang pasien yang melakukan cek darah di sebuah laboratorium, akan segera mendapatkan hasilnya dua jam kemudian, dan hasil ini dapat diakses dengan menggunakan internet. Pada contoh lain, seorang dokter dapat langsung terhubung dengan rekam medis seorang pasien dengan menggunakan PDA yang terhubung dengan sistem jaringan yang ada dalam rumah sakit yang bersangkutan. Bahkan ketika antar rumah sakit sudah terintegrasi satu dengan yang lain, melalui sistem terdistribusi salah satunya, seorang petugas rekam medis dirumah sakit sebelumnya dari seorang pasien rujukian pun sudah dapat segera diakses, untuk kemudian diberikan penanganan yang tepat.

Kelompok 1 (CRYPTOGRAPHY)
  • M. Ainur Rois (11.01.53.0033)
  • Gugun Guanza (11.01.53.0014)
  • Akhmad Try Sutrisno (11.01.53.0054)
  • Febrian Edy Pratama (11.01.53.0003)
  • Winarno (11.01.53.0038)

Link Sumber :

Link UNISBANK : UNISBANK
Link Blog Pak Rahman : Pak Rahman

2013-06-06

Cryptography

Apa sich Cryptography itu?

        Kriptografi di Indonesia disebut persandian yaitu secara singkat dapat berarti seni melindungi data dan informasi dari pihak-pihak yang tidak dikehendaki baik saat ditransmisikan maupun saat disimpan. Di Indonesia instansi pemerintah yang secara resmi menangani kriptografi nasional adalah Lembaga Sandi Negara.
Sedangkan ilmu persandiannya disebut kriptologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tehnik melindungi data dan informasi tersebut beserta seluruh ikutannya. Ilmu ini di Indonesia dapat dipelajari di Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi kriptografi di Indonesia.
pada dasarnya kriptografi digunakan untuk menjaga kerahasian mengenai suatu informasi. selain fungsi utama tersebut kriptografi juga berguna untuk :
  • Menjaga kerahasiaan/privacy/confidentiality informasi terhadap akses pihak-pihak yang tidak memiliki kewenangan terhadap informasi tersebut.
  • Menjaga keutuhan informasi (integrity) sehingga informasi yang ditransmisikan tidak mengalami perubahan baik oleh pihak yang tidak berhak ataupun sesuatu hal lain (misalnya transmisi yang buruk).
  • Memastikan identitas (otentikasi) baik orang, mesin, program ataupun kartu bahwa memang pihak yang benar-benar berhak/asli/yang dimaksud. Otentikasi dapat juga digunakan untuk menyamarkan identitas (anonimity) terhadap yang tidak berhak.
  • Mencegah penyangkalan (non-repudiation) bahwa data tersebut memang benar adalah data yang dikirimkan oleh pihak pengirim.


Bagaimana Algoritma Cryptograhy ?
     Algoritma tersebut harus memiliki kekuatan untuk melakukan (dikemukakan oleh Shannon):
  • konfusi/pembingungan (confusion), dari teks terang sehingga sulit untuk direkonstruksikan secara langsung tanpa menggunakan algoritma dekripsinya
  • difusi/peleburan (difusion), dari teks terang sehingga karakteristik dari teks terang tersebut hilang.

sehingga dapat digunakan untuk mengamankan informasi. Pada implementasinya sebuah algoritmas sandi harus memperhatikan kualitas layanan/Quality of Service atau QoS dari keseluruhan sistem dimana dia diimplementasikan. Algoritma sandi yang handal adalah algoritma sandi yang kekuatannya terletak pada kunci, bukan pada kerahasiaan algoritma itu sendiri. Teknik dan metode untuk menguji kehandalan algoritma sandi adalah kriptanalisa.
Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan dekripsi adalah relasi antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen teks terang / plaintext dan yang berisi elemen teks sandi/ciphertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunan-himpunan tersebut. Apabila elemen-elemen teks terang dinotasikan dengan P, elemen-elemen teks sandi dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D.
Enkripsi : E(P)=C
Dekripsi : D(C)=P atau D(E(P))=P
Secara umum berdasarkan kesamaan kuncinya, algoritma sandi dibedakan menjadi :
  • kunci-simetris/symetric-key, sering disebut juga algoritma sandi konvensional karena umumnya diterapkan pada algoritma sandi klasik
  • kunci-asimetris/asymetric-key
Berdasarkan arah implementasi dan pembabakan jamannya dibedakan menjadi :

Berdasarkan kerahasiaan kuncinya dibedakan menjadi :

Pada skema kunci-simetris, digunakan sebuah kunci rahasia yang sama untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Sedangkan pada sistem kunci-asimentris digunakan sepasang kunci yang berbeda, umumnya disebut kunci publik(public key) dan kunci pribadi (private key), digunakan untuk proses enkripsi dan proses dekripsinya. Bila elemen teks terang dienkripsi dengan menggunakan kunci pribadi maka elemen teks sandi yang dihasilkannya hanya bisa didekripsikan dengan menggunakan pasangan kunci pribadinya. Begitu juga sebaliknya, jika kunci pribadi digunakan untuk proses enkripsi maka proses dekripsi harus menggunakan kunci publik pasangannya.

Macam – macam Enkripsi dalam Crytography :
  • Algoritma Simentris


Algoritma Simetris adalah algoritma yang menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Algoritma ini juga sering disebut sebagai Kriptografi klasik
Aplikasi dari algoritma simetris digunakan oleh beberapa algoritma:
  • Data Encryption Standard (DES)
  • Advance Encryption Standard (AES)
  • International Data Encryption Algoritma (IDEA)
  • A5
  • RC4


Kelebihan dari Algoritma Simentris ini adalah:
  • Kecepatan operasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan algoritma asimetris.
  • Karena kecepatan operasinya yang cukup tinggi, maka dapat digunakan pada system real-time.


Kekurangan dari Algoritma Simentris ini adalah:
  • Untuk tiap pengiriman pesan dengan user yang berbeda dibutuhkan kunci yang berbeda juga, sehingga akan terjadi kesulitan dalam manajemen kunci tersebut.
  • Permasalahan dalam pengiriman kunci itu sendiri yang disebut "key distribution problem".


  • Algoritma Asimetri  


Algoritma Asimetri adalah algoritma yang menggunakan sepasang kunci atau 2 kunci kriptografi yang berbeda, salah satunya digunakan untuk proses enkripsi dan yang satu lagi digunakan untuk dekripsi, dan algoritma asimentri ini juga sering disebut algoritma kunci public, pada algoritma ini terbagi dua kunci yaitu :
Kunci Umum yaitu kunci yang boleh semua orang boleh  tahu.
Kunci Pribadi yaitu kunci yang dirahasiakan hanya boleh diketahui oleh satu orang.
Algoritma yang memakai kunci public diantarannya adalah :
  • Digital Signature Algorithm(DSA)
  • RSA
  • Diffie - Hellman(DH)
  • Elliptic Curve Crytography(ECC)



Kelebihan dari Algoritma Asimetri ini adalah:
  • Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat lebih baik.
  • Masalah manajemen kunci yang lebih baik karena jumlah kunci yang lebih sedikit.


Kekurangan dari Algoritma Asimetri ini adalah:
  • Kecepatan yang lebih rendah bila dibadingkan dengan algoritma simetris.
  • Untuk tinkat keamanan sama, kunci yang digunakan lebih panjang dibandingkan dengan algoritma simetris

  
  • Fungsi Hash Kriptografis


Fungsi Hash sering disebut sebagai fungsi hash satu arah (one way function),message digest , fingerprint, fungsi kompresi , dan message authentication code(MAC), Fungsi hash Kriptografis adalah fungsi hash yang memiliki beberapa sifat keamanan tambahan sehingga dapat dipakai untuk tujuan keamanan data. Fungsi hash adalah fungsi yang secara efisien mengubah string input dengan panjang berhingga menjadi string output dengan panjang tetap yang disebut nilai hash. Atau hal ini juga merupakan  suatu fungsi matematikan yang mengambil input panjang variable dan mengubahnya kedalam urutan biner dengan panjang yang tetap . Fungsi Hash Umumnya digunakan untuk keperluan autentikasi dan integritas data biasanya digunakan bila ingin membuat sidik jari dari suatu pesan . Sidik jari pada pesan merupakan suatu tanda yang menandakan bahwa pesan tersebut benar - benar dari orang yang diinginkan .

Sifat-Sifat Fungsi Hash Kriptografi
  • Tahan preimej (Preimage resistant): bila diketahui nilai hash h maka sulit (secara komputasi tidak layak) untuk mendapatkan m dimana h = hash(m).
  • Tahan preimej kedua (Second preimage resistant): bila diketahui input m1 maka sulit mencari input m2 (tidak sama dengan m1) yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2)
  • Tahan tumbukan (Collision-resistant): sulit mencari dua input berbeda m1 dan m2 yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2)


Ada beberapa macam fungsi hash yang relative sederhana yang dapat digunakan dalam penyimpanan database:
  • Metode Pembagian Bersisa (Division-Remainder Method) Jumlah lokasi memori yang tersedia dihitung, kemudian jumlah tersebut digunakan sebagai pembagi untuk membagi nilai yang asli dan menghasilkan sisa. Sisa tersebut adalah nilai hashnya. Secara umum, rumusnya h(k)= k modm. Dalam hal ini “M” adalah jumlah lokasi memori yang tersedia pada array. Fungsi hash tersebut menempatkan record dengan kunci “K” pada suatu lokasi memori yang beralamat h(k). Metode ini sering menghasilkan nilai hash yang sama dari dua atau lebih nilai aslinya atau disebut dengan bentrokan. Karena itu, dibutuhkan mekanisme khusus untuk menangani bentrokan yang disebut kebijakan resolusi bentrokan.
  • Melipat (Folding) Metode ini membagi nilai asli ke dalam beberapa bagian, kemudian menambahkan nilai-nilai tersebut, dan mengambil beberapa angka terakhir sebagai nilai hashnya.
  • Transformasi Radiks (Radix Transformation) Karena nilai dalam bentuk digital, basis angka atau radiks dapat diganti sehingga menghasilkan urutan angka-angka yang berbeda. Contohnya nilai desimal (basis 10) bisa ditransformasikan kedalam heksadesimal (basis 16).Digit atas hasilnya bisa dibuang agar panjang nilai hash dapat seragam.
  • Pengaturan Ulang Digit Radiks (Radix Transformation) Metode ini mengubah urutan digit dengan pola tertentu. 

Contoh Cryptograhy pada program Java menggunakan MD 5 :

import java.io.UnsupportedEncodingException;
import java.security.MessageDigest;
import java.security.NoSuchAlgorithmException;
public class SimpleMD5 {

    private String convertToHex(byte[] data)
    {
        StringBuffer buf = new StringBuffer();
        for (int i = 0; i < data.length; i++) {
            int halfbyte = (data[i] >>> 4) & 0x0F;
            int two_halfs = 0;
            do {
                if ((0 <= halfbyte) && (halfbyte <= 9)) {
                    buf.append((char) ('0' + halfbyte));
                } else {
                    buf.append((char) ('a' + (halfbyte - 10)));
                }
                halfbyte = data[i] & 0x0F;
            } while (two_halfs++ < 1);
        }
        return buf.toString();
    }

    public String MD5(String text)
            throws NoSuchAlgorithmException, UnsupportedEncodingException {
        MessageDigest md;
        md = MessageDigest.getInstance("MD5");
        byte[] md5hash = new byte[32];
        md.update(text.getBytes("iso-8859-1"), 0, text.length());
        md5hash = md.digest();
        return convertToHex(md5hash);
    }

   public static void main(String[] args) throws NoSuchAlgorithmException, UnsupportedEncodingException {
     SimpleMD5 mySimpleMD5 = new SimpleMD5();
     String input = "Mencoba";
     System.out.println("Input: " + input);
     System.out.println("MD5  : " + mySimpleMD5.MD5(input));
  }
}


Kelompok 1 (CRYPTOGRAPHY)
  • M. Ainur Rois (11.01.53.0033)
  • Gugun Guanza (11.01.53.0014)
  • Akhmad Try Sutrisno (11.01.53.0054)
  • Febrian Edy Pratama (11.01.53.0003)
  • Winarno (11.01.53.0038)

Link Sumber :

Link UNISBANK : Universitas Ku
Link Blog Pak Rahman : Pak Rahman


2013-05-02

Layer Session Dan Layer Presentation


Layer Session 
Layer session mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, danmengakhiri suatu percakapan (disebut session). Hal ini termasuk dalam kendali danmanajemen dari berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi bisa di notifikasi jika beberapa message telah lengkap. Layer OSI ke lima Session menspesifikasikan aturan-aturan berikut: :

1. Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti 
2. Membuat; mengelola; dan melepas koneksi
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
Yang berikut adalah protocol yang menimplementasikan layer session model OSI:
1. Netwares Servise Advertising Protocol (SAP)
2. TCP/IP remote procedure call (RPC)
3. SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP
Contoh sederhana analoginya adalah operator telpon. Jika anda mau menelpon suatunomor sementara anda tidak tahu nomornya, maka anda bisa nanya ke operator.

Layer Presentation
Lapisan Presentasi (presentation layer) adalah lapisan keenam dari bawah dalam model referensi jaringan terbuka OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter (ASCII,Unicode, EBCDIC, atau set karakter lainnya), interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara khusus.

Lapisan presentasi (presentation layer)  
       Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
         Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya.      Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.

•Lapisan Presentasi (Presentation Layer)Lapisan presentasi digunakan untuk menyeleksi syntax data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi juga memiliki standar encoding yang digunakan dalam pemrosesan aplikasi data. Salah satu contoh layanan presentasi adalah encoding data

•Lapisan Presentasi (Presentation Layer)Lapisan presentasi digunakan untuk menyeleksi syntax data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi juga memiliki standar encoding yang digunakan dalam pemrosesan aplikasi data. Salah satu contoh layanan presentasi adalah encoding data.

Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).

KOMPONEN JARINGAN DAN PROTOKOL LAYER
Layer 6 – Presentation
Network components: Gateway Redirector
Protocols :  None
Layer Presentasi Layer 6 dari model OSI tujuh-lapisan jaringan komputer. 
Presentasi Layer bertanggung jawab untuk menyampaikan dan format informasi ke lapisan aplikasi untuk diproses lebih lanjut atau layar. Ini mengurangi lapisan aplikasi keprihatinan tentang perbedaan sintaksis dalam representasi data dalam sistem pengguna akhir. Catatan: Contoh layanan presentasi akan menjadi konversi dari file-teks EBCDIC kode ke file-ASCII kode. 
   Presentasi Layer adalah lapisan terendah dimana programmer aplikasi mempertimbangkan struktur data dan penyajian, bukan hanya mengirim data dalam bentuk datagram atau paket antara host. Lapisan ini berkaitan dengan isu-isu representasi string - apakah mereka menggunakan metode Pascal (sebuah integer panjang lapangan diikuti oleh jumlah tertentu byte) atau C / C + + metode (null-string diakhiri, yaitu "thisisastring \ 0"). Idenya adalah bahwa lapisan aplikasi harus dapat titik pada data yang akan dipindahkan, dan Layer Presentasi akan menangani sisanya. 
      Serialisasi dari struktur data yang kompleks ke dalam flat byte-string (seperti mekanisme menggunakan TLV atau XML) dapat dianggap sebagai fungsi kunci dari Layer Presentasi. 
        Enkripsi biasanya dilakukan pada tingkat ini juga, meskipun dapat dilakukan pada Aplikasi, Sesi, Transport, atau Jaringan Lapisan; masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.Contoh lain adalah merupakan struktur, yang biasanya standar pada tingkat ini, sering kali dengan menggunakan XML. Serta potongan data sederhana, seperti string, hal-hal lebih rumit dibakukan dalam lapisan ini. Dua contoh umum adalah 'objek' dalam pemrograman berorientasi obyek, dan cara yang tepat yang streaming video ditransmisikan. 
          Dalam aplikasi yang banyak digunakan secara luas dan protokol, tidak ada perbedaan yang dibuat antara lapisan presentasi dan aplikasi. Sebagai contoh, HTTP, umumnya dianggap sebagai protokol lapisan aplikasi, telah Presentation Layer aspek seperti kemampuan untuk mengidentifikasi pengkodean karakter untuk konversi yang tepat, yang kemudian dilakukan di Layer Aplikasi. 
Dalam layanan layering semantik arsitektur jaringan OSI, Layer Presentasi menanggapi permintaan dari layanan Layer Aplikasi dan permintaan masalah layanan kepada Session Layer. 

Layanan :
    * Enkripsi 
    * Kompresi 

Implementasi  Layer Presentation
Protokol protocol berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan Layer Presentation
1. Netware Core Protocol (NCP)
2. AppleTalk Filing Protocol (AFP)

3. JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI

Misal mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara WIndows mempunyai format dataASCII. Tugas layer Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda inisehingga bisa saling terhubung.

Nama Kelompok : 
Samuel Dwi Nugroho 08.01.53.0126
M. Ainur Rois  11.01.53.0033
Saftian Jullyanto 11.01.53.0081
Gugun Guanza 11.01.53.0014

Sumber : 



2013-01-30

Teknologi Komunikasi Data GSM

Teknologi Komunikasi Data GSM

      GSM pada awalnya merupakan singkatan dari Groupe Speciale Mobile, sebuah komite dari Conference of European Posts and Telecommunications yang ditunjuk untuk mengembangkan komunikasi nirkabel dan kemudian lebih dikenal sebagai Global Systems for Mobile communications (GSM), dikembangkan pertama kali di Eropa dengan frekuensi utama 900MHz merupakan sistem komunikasi digital nirkabel generasi kedua (2G). Berikut ini beberapa teknologi komunikasi data berbasis GSM. Teknologi komunikasi data berbasis GSM berkembang sangat pesat karena sifatnya yang mobile (dapat dibawa ke mana-mana).

GPRS (General Packet Radio Services)
GPRS (General Packet Radio Service) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2.5G Atau Teknologi transmisi data GSM berupa GPRS(General Packet Radio Services) adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk pelayanan data wireless seperti pada wireless internet atau intranet serta pelayanan multimedia.
Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM.

Komponen Utama
Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah :
  • GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network), information routing, network screening, user screening, address mapping. 
  • SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
  • PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
Cara Kerja
  • SGSN bertugas :
  1. Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area
  2. Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management mobility)
  3. Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung jawabnya (location management)
  4. SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi Frame Relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC.
  •  GGSN bertugas :
  1. Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service provider
  2. Meng-update informasi routing dari PDU ( Protokol Data Units ) ke SGSN.
      GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP backbone. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD.
      GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
Kesimpulan: GPRS (General Packet Radio Service) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Dan juga biaya akses GPRS secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD.
     GSM – Global System for Mobile, mengalahkan CDMA – Code Division Multiple Access untuk sementara ini. Gaung WCDMA a.k.a. 3G yang mengusung teknologi CDMA di dalamnya pun masih simpang siur dan belum mampu menggeser GSM dalam percaturan dunia telekomunikasi Indonesia. Tampaknya, teknologi GSM sudah mengakar dan sangat perkasa untuk ditaklukkan.
Spesifikasi Teknis:
  • Uplink 890 MHz – 915 MHz
  • Downlink 935 MHz – 960 MHz
  • Duplex Spacing 45 MHz
  • Carrier Spacing 200 MHz
  • Modulasi GMSK
  • Metode Akses FDMA- TDMA
Sumber :


Link :